Senin, 30 Maret 2015

Mata Kuliah Profesi BK
Edisi: 31 Maret 2015

1. Konseling
Adalah suatu layanan bantuan yg diberikan oleh konselor kepada konseli yang bertujuan utk memandirikan konseli sesuai dg tugas perkembangannya.
2. Tugas konselor
- membantu menyelesaikan masalah yang dialami konseli
- mereferal konseli bila konselor tidak dapat menyelesaikan masalah konseli.
- penegasan konteks tugas konselor, yaitu tugas konselor professional dan tugas konselor sekolah.
3. Pemetaan tugas konselor:
- tugas konselor TK
- tugas konselor SD
- tugas konselor sekolah menengah
- tugas konselor perguruan tinggi

4 Bidang bimbingan:
1. Bidang bimb.belajar
2. Bidang bimb.sosial
3. Bidang bimb.karier
4. Bidang bimb.pribadi

Selamat Membaca...
Semoga Bermanfaat ...

Sabtu, 21 Maret 2015

Tugas Konseling Anak Usia Dini edisi 18 Maret 2015

TUGAS KONSELING ANAK USIA DINI

Edisi:  18 MARET 2015

SELAMAT MEMBACA..SEMOGA BERMANFAAT


NAMA KELOMPOK:
Nurliana Dewi 11-500-0050
Erni Agustin 11-500-0006
Putri Widianingrum 11-500-0043
Ashry Rosifa 11-500-0032

Memahami tahap perkembangan anak dari berbagai perspektif teori perkembangan

Konsep konseling AUD, tujuan, prinsip, asas, fungsi, dan ruang lingkup konseling AUD

JAWAB:
Menurut Piaget (dalam Dahar, 2011:136-139) membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
Periode Sensorimotor (usia 0-2 tahun). Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga doronganuntuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Anak berkembang melalui indera dan motoriknya.

Periode Pra Operasional (usia 2-7 tahun). Tahapan ini adalah tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra) Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapanini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini,anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandangorang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, sepertimengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkansemua benda bulat walau warnanya berbeda-beda. Anak berpikir sangat egosentrik

Periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun)
Tahapan ini adalah tahap ketiga dari keempat tahapan. Muncul antara usia 6-12 tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Berpikir anak masih terikat pada hal-hal konkrit.

Periode operasional form (usia 11 sampai dewasa)
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih. Namun ada “gradasi abu-abu” diantaranya. Anak mampu berpikir abstrak.


Perkembangan Kognitif menurut Vigotsky:
Perkembangan kognitif melalui 2 tataran:
Tataran Sosial: tempat orang-orang membentuk lingkungan social
Tataran Psikologis: ada di dalam orang yang bersangkutan.

Proses mental terbagi menjadi 2 tahap:
Elementary: masa preverbal (selama anak belum menguasai verbal, menggunakan bahasa tubuhnya).
Higher: masa setelah anak dapat berbicara (berhubungan dengan lingkungan secara verbal)
Perkembangan kognitif melalui proses internalisasi yang bersifat transformative, yaitu memunculkan perkembangan yang tidak sekedar berupa transfer atau pengalihan dari lingkungannya.
Interaksi dengan orang dewasa atau kolaborasi dengan anak yang lebih besar usianya lebih bermanfaat dibanding dengan anak yang sebaya.

Asas-asas Konseling Anak Usia Dini:
Asas Kerahasiaan: menuntut untuk dirahasiakan data dan keterangan konseli yang menjadi sasaran pelayanan.
Asas Kesukarelaan: menghendaki adanya kerelaan konseli mengikuti pelayanan kegiatan
Asas Keterbukaan: menuntut konseli agar bersifat terbuka dalam memberikan data dirinya.
Asas Kegiatan
Asas Kemandirian
Asas Kekinian
Asas Kedinamisan
Asas Keterpaduan
Asas Keharmonisan
Asas Keahlian
Asas Alih Tangan Kasus
Prinsip Konseling Anak Usia Dini:
Bimbingan merupakan bagian penting dari proses pendidikan.
Bimbingan diberikan untuk semua individu
Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing
Dalam melaksanakan bimbingan hendaknya orang tua diikutsertakan agar mereka dapat mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya di rumah.
Kegiatan bimbingan mencakup seluruh perkembangan anak.
Bimbingan harus dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak
Bimbingan harus fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan&perkkembangan anak
Dalam menyampaikan permasalahan anak kepada orang tua hendaknya menciptakan suasana aman dan menyenangkan

Fungsi Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini:
Fungsi Pemahaman: Usaha Bimbingan yang dilakukan guru atau pendamping untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh.
Fungsi Pencegahan: Usaha bimbingan yang menghasilkan tercegahnya anak dari berbagai permasalahan yang dapat mengganggu.
Fungsi Perbaikan: usaha bimbingan yang menghasilkan terpecahnya berbagai permasalahan yang dialami oleh anak didik.
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan: usaha bimbingan yang menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Ruang Lingkup:
Bimbingan Pribadi dan Sosial, bimbingan ini dapat membantu anak dalam memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial.
Bimbingan Belajar, tujuan dan tugas pengembangan pendidikan melalui kegiatan bermain sambil belajar yang mencakup pengembangan kemampuan dasar dan pembentukan perilaku.
Bimbingan Karier, bimbingan yang membantu anak dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karier.
Tujuan Konseling Anak Usia Dini:
Bimbingan dan Konseling juga membantu tercapainya segala aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan bagi anak. Baik aspek akademik, bakat dan minat, emosional, sosial dengan teman, penyesuaian diri di lingkungan yang baru, menemukan jati diri dan sebagainya, tentunya akan lebih baik jika proses pelaksanaanya diarahkan sejak dini agar tercapai segala aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan anak yang maksimal. Dari semua itu, disinilah perlunya guru Bimbingan dan Konseling di pendidikan usia dini dalam membantu mengidentifikasi permasalahan peserta didik dan membantu tercapainya segala aspek perkembangan peserta didik di pendidikan usia dini.

Konsep Konseling Anak Usia Dini
Menerima Informasi Rujukan

Sesi Seluruh keluarga

Perjanjian dengan orang tua

Memilih media yang tepat

Bergabung dengan anak

Mengundang dan memungkinkan anak mengutarakan ceritanya

Memungkinkan anak melepas emosinya dan memecahkan isu yang ada

Memberdayakan anak

Membantu anak berpikir secara berbeda

Membantu anak berperilaku secara berbeda

Penilaian akhir dan evaluasi

Kasus ditutup

Melakukan Attending yaitu: perilaku menghampiri konseli  yang mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Perilaku attending yang baik dapat: meningkatkan harga diri konseli, menciptakan suasana yang aman, mempermudah ekspresi perasaan konseli  dengan bebas.
Empati yaitu, kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan konseli.
Refleksi yaitu, teknik untuk memantulkan kembali kepada konseli tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbalnya.
Eksplorasi yaitu, teknik untuk menggali perasaan, pikiran dan pengalaman konseli. Teknik ini memungkinkan konseli untuk bebas berbicara bebas tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.
Menangkap Pesan (Parafrase) adalah teknik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien dengan teliti mendengarkan pesan utama konseli.

Selasa, 17 Maret 2015

salam perkenalan

Haii...sobat dumay...kanca-kanca muda... ;)
Perkenalkan nama saya Nurliana Dewi..
Sebut saja saya dewi. Saya pemilik blog "Rumah Konseling" ini, tujuan saya bikin blog ini biar kita bisa saling sharing, berbagi pengalaman dan cerita yang berkaitan dg konseling, BK, masalah-masalah atau apapun itu.

Semoga bermanfaat yaa kawan... ;)

Senin, 16 Maret 2015

Materi Kuliah Profesi BK

MATERI TUGAS KELOMPOK PROFESI BIMBINGAN KONSELING

1.  Sejarah bimbingan dan konseling di Indonesia
2.  Sejarah ABKIN
3.  Makna dari perbedaan kata profesi, profesional, profesionalisasi dalam bidang bimbingan dan konseling
4.   Setting layanan bimbingan dan konseling (1)
5.   Konteks tugas konselor (2)
6.   Ekspektasi kinerja konselor ¹ kinerja guru (3)
7.   Bimbingan dan konseling sebagai profesi: syarat, identitas, sifat dasar, dan wawasan konselor (4)
8.   Bimbingan dan konseling sebagai profesi: tanggungjawab dan kompetensi (5)
9.   Pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan pada jalur pendidikan formal: guidance curriculum dan responsive services (6)
10.              Pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan pada jalur pendidikan formal: individual planning dan system support (7)
11.              Kompetensi pendidik konselor (8)
12.              Kode etik jabatan profesional konselor (9)
13.              Perilaku konselor di lapangan: ”Ya” dan ”Tidak” (10)

REFERENSI:
1.   Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konsleing dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: ABKIN.

2.   Gibson, R. L. dan Marianne H. M. 2010. Bimbingan dan Konseling (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: Pusataka Pelajar.

3.   Gysbsers, N. C. dan P. Henderson. 2006. Developing and Managing your School Guidance and Counseling Program (4th Ed). Alexandria, VA: ACA.

4.   Norman C. Gysbers & Patricia Henderson. 2006. Developing & Managing Your School Guidance and Counseling Program. Alexandria, LA: ACA.

5.   Menteri Pendidikan Nasional. 2008. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional.

6.   Gladding, S. T. 2009. Konseling: Profesi yang Menyeluruh (edisi enam). Terjemahan P.M. Winarno & Lilian Yuwono. 2012. Jakarta: PT. Indeks.


7.   Winkel, W.S. 1997. Bimbingan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Minggu, 15 Maret 2015

Ohh Matahariku...
Ingatkah dirimu akan diriku ini,
Di kala itu kita bertemu...
Dirimu pernah mengucapkan sesuatu...

Sesuatu yang indah akan kata-kata itu..
Sehingga..membuat diriku hanyut, larut, bersatu padu dalam angan serta mimpi-mimpiku..

Matahariku...
Teruslah bersinar untuk menerangi diriku ini.
Tanpa sinarmu diriku akan semakin layu..

Matahariku...
Mengertilah...
Pahamilah...
Diriku ingin selalu bersentuhan dengan sinarmu...

By: Nurliana Dewi
Ketika itu kau datang bersama cinta dan janji ...
Ketika itu inginku katakan "tidak"
Desakan hati yang kesepian akhirnya aku putuskan "Dirimu sebagai pacarku" .

Hari berlalu, minggu berdar, bulan berjalan...
Cinta kita terus bersemi ..
Mekar...
Bagaikan bunga di taman..

Aku tak lagi sepi
Aku tak lagi sendiri

Terlanjur aku mencintaimu..
Terlanjur kuberikan cintaku..
Terlanjur ku gantungkan harapanku..
Terlanjur ku titipkan hatiku..
Padamu...
Hanya padamu...

Seandainya kau bertugas lama sekalipun
Aku tetap menunggu hingga kau kembali..

Karna aku telah berjanji
Bahwasanya ..
"Kaulah Cinta TerakhirKu"

By: Nurliana Dewi